DAFAR NAMA SISWA YANG IKUT REMIDIAL AGAMA HINDU KELAS 7 SEMESTER 2. SETELAH DICEK SILAHKAN KERJAKAN SOAL REMEDIAL SAS AGAMA HINDU SEMESTER 2
KELAS 7 F
- ANAK AGUNG AYU KOMANG SUNARI ASTITI 27
- ANAK AGUNG AYU LANDY WAHYU MAHENDRA 33
- DEWA KOMANG DANI MIKA ANTARA 19
- Gusti Ayu Putu Asti Widyawati 38
- I Gst. Agung Bagus Sera Krisna 33
- I GUSTI AGUNG AYU PUTU IRA ASRI WAHYUNI 38
- I Komang prabawa Merta Sasika 38
- Ida Ayu Komang Tista Listyawati 38
- IDA BAGUS KETUT LUKY AGASTEYA 34
- Kadek Ervin Prasetya 25
- KOMANG YAMUNA RANI WIJAYA 32
- NI KADEK APRILIA CINTYA LESTARI 31
- Ni Kadek Citra Diah Kartika Sari 29
- NI KADEK DIANA SINTYA DEWI 33
- Ni Kadek Febri Cantika Putri 36
- NI KOMANG YUKI NATA ANDINI 21
- Ni Luh Ade Cahaya Kusuma Wardani 26
- NI PUTU AJENG KAMARATIH 31
- PUTU AYAKA ANANDITHA VIDYASITARA 26
- PUTU NESHA APRILIA SETIANI 35
- PUTU NGURAH AGUS ARYA MEI ARTA 28
- Putu Prischilia Maha Dewi 10
KELAS 7 G
- DEWA AYU KHARISMA SIWILAKSMI 29
- I GUSTI AGUNG AYU KADEK PURNAMA DEWI 32
- I GUSTI AYU KADEK DEVI APRILIANA PUTRI 29
- I GUSTI NGURAH KADE SANJIANA 18
- I KADE DWI DHARMA PUTRA 38
- I KADEK PANDU HUSADA 29
- I Putu Deandra Kanda Dinatha 20
- I Putu Krisna Perdana Putra 40
- I PUTU MARCHA PURITA VALERI 16
- IDA AYU KADE MITA SUKMA PUTRI 23
- Ida Bagus Sandi Permana Putra 30
- KADEK MARVELL PRAMA ADITYA 18
- NI KADEK INTAN APRILIA 38
- Ni Kadek Sasri Savitri 37
- Ni Kadek Sintadewi 22
- Ni Ketut Jesika Injelia 28
- NI Komang Aura Maha Dewi 20
- NI KOMANG TASYA JEZCHIKA CANDRA 27
- NI NYOMAN NADIN CHANDRA PURWANI 24
- NI PUTU METHA SESILIANA PUTRI 26
- Putu Anandistya Mirackha Danan Putra 23
- Putu Satria Putra Pratama 28
- Sayu Komang Andini Chantika Putri 29
- Wayan Bagaskara 28
KELAS 7 H
- Agung Ayu Elsa Vania Putri Rama 37
- GUSTI AYU BENING AYUSTA 34
- I KADE MAYNDRA WICAKSANA 27
- I KADEK VERY AMERTA YOGA 32
- I KD BAGUS RADITHYA WIJAYA 31
- I Komang Anom Tirta Sastra Wiguna 39
- I Komang Cevin Wilyannata 36
- I Nengah Verdy Govinda Artha 16
- I Putu Ricky Priandana 21
- Ida Bagus Kade Alit Sastrawan 25
- KADEK ASWIN NARENDRA PARAMARTHA 30
- NI KADEK NATHASYA FITRI YANTHI PUTRI 24
- NI KADEK SILVIA MAHARDIANTI 31
- NI PUTU ANGGITA PERMATA SARI 26
- NI PUTU RINA MEITA PUTRI 34
- NI PUTU RISKA ALVINA DEWI 27
- Ni Kadek Nadia Permata Cinta 20
- Ni Kadek Novi Srihandani 39
- Ni Putu Eva Vrinda Charmita 16
- Ni Putu Jayanti Mahadewi 37
- Putu Gede Manik Mas 31
KELAS 7 I
- I DEWA PUTU DEVA ARY PUTRA SASTRAWAN 38
- I Dewa Putu Suandika Putra 39
- I GUSTI AYU PUTU DESITA ARIYANTI DEWI 27
- I KADEK ANDI AGUSTIA PERMANA 37
- I KADEK GIRI CAHYA PUTRA 36
- I KOMANG ANDRIAN 39
- I KOMANG GALANG ALDHI PRAYOGA 34
- I Made Andra Adi Nugraha 28
- I PUTU AGUSTIAN MANTRA ADIGUNA 23
- I Putu Yudi Sastrawan 34
- I Wayan Andra Neo Kirana 41
- Ida Bagus Kade Dana Saputra 28
- KADEK AYU CANDRA WESTRIANI 29
- NI KADEK SITA YUNITA DEWI 39
- NI KOMANG GALUH PRAMISWARI 37
- NI PUTU AYU ESTA PRATIWI 35
- NI PUTU DINDA YUKI SEPTIANI 33
- NI PUTU ELINDA SATYAWATI 28
- NI PUTU PREMA SARASWATI 17
- PUTU BAYU AWATARA 26
- PUTU BOYZE ALDENNIO WANGSA 33
- PUTU DIKA PERMANA PUTRA 40
- PUTU NOVI ASTINI 28
- Putu Adi Purnawirawan 13
- Sayu Kade Riana Dewi 23
KELAS 7 J
- Dewa Ayu Ketut Putri Suciadnyani 31
- I GST.AGUNG KETUT CLARISTA DEVI 33
- I GUSTI AYU PUTU ULAN KRISNA DEWI 37
- I Gede Risky Aditya Ermantara 22
- I Gusti Agung Kade Dwi Adnyana 21
- I Gusti Ayu Ngurah Putu Sri Intan Puspita Yanti 24
- I Gusti Ngurah Kadek Aditya Mandala Putra 31
- I KADEK ARI DWI PRAMANA 21
- I KADEK DIANDRA DWI PUTRA 20
- I KADEK ESSA ARIYAWAN 28
- I KETUT APRIANA 35
- I KETUT WAHYU ADITYA 36
- I KOMANG AGUS MERTA ADITIA PUTRA 34
- I KOMANG ALIT DARMAWAN 22
- I Ketut Devin Wilyannata 39
- I Ketut Rai Gangga Sastra Wibawa 31
- I MADE WISNU MARTHA HADI 18
- I PUTU KRISNANDA MERTHA PRIASTIKA 10
- I PUTU SUDIANTARA 22
- I Putu Adi Prayana 23
- I Putu Ebi Santika 42
- I Putu Lanank Cahya Putra 29
- IDA BAGUS KADE RANGGA ANANDA 28
- KADEK APRI SUMBER DANA 35
- Kadek Devi Kristina Putri 26
- NGURAH KOMANG AGUNG KRISNA ARYKA 29
- NI KADEK PUSPA WATI 33
- NI MADE NINDYA MAHARIYANI 34
- NI PUTU GITA SEPTIANA PRATIWI 37
- NI PUTU YURINDA PUTRI DEWI 14
- Ni Made Sintya Amrita Dewi 40
- PUTU AGHAPUJA SAKHA VIRENDRA 39
- I Gede Agus Arya Batur 44
Maharsi yang menyebarkan agama Hindu di Bali dikenal dengan sebutan Maharsi Markandeya. Beliau adalah seorang resi atau pendeta dari India yang datang ke Bali pada abad ke-8. Maharsi Markandeya memiliki peran penting dalam menyebarkan ajaran agama Hindu di Pulau Dewata dan juga memperkenalkan sistem irigasi tradisional yang dikenal dengan Subak.
Penyebaran Agama Hindu oleh Maharsi Markandeya
Kedatangan Pertama:
Pada awalnya, Maharsi Markandeya datang ke Bali bersama sejumlah pengikutnya. Mereka tiba di wilayah yang kini dikenal sebagai Besakih.
Dalam perjalanan pertama ini, banyak pengikutnya yang meninggal karena berbagai alasan, termasuk penyakit dan tantangan alam.
Kedatangan Kedua:
Maharsi Markandeya kemudian kembali ke Jawa dan mempersiapkan kedatangan kedua dengan lebih baik. Kali ini, beliau datang dengan lebih banyak pengikut dan peralatan yang lebih lengkap.
Di Besakih, mereka mulai membuka hutan dan mendirikan pemukiman. Di sini, Maharsi Markandeya mendirikan Pura Besakih, yang menjadi pusat penyebaran agama Hindu di Bali.
Peninggalan Maharsi Markandeya
Pura Besakih:
Pura Besakih, yang dikenal juga sebagai "Pura Ibu" (Mother Temple), adalah kompleks pura terbesar dan terpenting di Bali. Terletak di lereng Gunung Agung, pura ini menjadi pusat kegiatan keagamaan Hindu di Bali.
Sistem Subak:
Maharsi Markandeya memperkenalkan sistem irigasi tradisional yang dikenal sebagai Subak. Sistem ini menjadi salah satu warisan budaya yang sangat penting di Bali dan diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Tradisi Upacara dan Ritual:
Maharsi Markandeya juga membawa berbagai upacara dan ritual Hindu yang masih dilakukan hingga sekarang. Salah satu contoh penting adalah upacara Eka Dasa Rudra, yang diadakan setiap seratus tahun sekali di Pura Besakih.
Literatur dan Ajaran Hindu:
Beliau juga meninggalkan berbagai ajaran dan sastra Hindu yang menjadi dasar filosofi kehidupan masyarakat Bali. Ajaran ini meliputi konsep Tri Hita Karana, yang berarti tiga penyebab kebahagiaan: hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan lingkungan.
Dengan demikian, Maharsi Markandeya tidak hanya membawa agama Hindu ke Bali, tetapi juga memperkenalkan berbagai sistem sosial dan budaya yang masih bertahan hingga saat ini. Pura Besakih dan sistem Subak adalah dua peninggalan terpenting yang menjadi saksi bisu dari kedatangan dan pengaruh Maharsi Markandeya di Bali.
Post a Comment
Post a Comment