-->

Syarat-syarat Kepemimpinan dalam Agama Hindu- materi agama hindu kelas 8 semester 2

3 comments

Syarat-syarat Kepemimpinan dalam Agama  Hindu

picture by pixabay.com
Syarat-syarat sesorang yang patut dipilih sebagai seorang pemimpin menurut lontar Nawa Natya diantaranya sebagai berikut: 

1. Pradnya widagda, artinya bijaksana dan mahir dalam berbagai ilmu pengetahuan. Orang yang mampu menjadikan ilmu sebagai alat untuk memperkuat diri dan mampu menjadikan dirinya seorang bijaksana inilah yang disebut pradnya widagda, 

2. Parama artha, artinya orang yang memiliki cita-cita mulia dalam hidupnya, adalah orang yang dalam mencari sumber hidup dan kehidupan melalui bhakti pada Tuhan dan mengabdi pada sesama dengan penuh cinta kasih. Dari bhakti-nya pada Tuhan dan pengabdiannya pada sesama itulah mereka mendapatkan sumber hidup dan kehidupan. 

3. Wira sarwa yudha, artinya pemberani dalam menghadapi pertempuran, baik dalam keadaan perang ikut berperang maupun dalam keadaan damai tidak takut menghadapi masalah yang terjadi dalam melakukan tugas-tugas kepemimpinan. Pemimpin itu jangan lari dari persoalan yang dihadapi dalam pekerjaannya. Setiap persoalan yang timbul hendaknya diselesaikan secara baik atau berdasarkan kebenaran dan menuju kebenaran. 

4. Dirotsaha, artinya teguh dan tekun dalam berupaya. Dirotsaha berasal dari kata dira artinya teguh atau tekun dan utsaha artinya berupaya. Keteguhan dan ketekunan itu bukanlah suatu keangkuhan, namun didasarkan pada kuatnya rasa bhakti pada Tuhan dan disertai dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti akan memberikan petunjuk pada mereka yang teguh dan tekun berusaha untuk menemukan kebenaran. 

5. Pragi wakya, artinya pandai menyusun kata-kata dalam pembicaraan. Salah satu tugas seorang pemimpin adalah menyampaikan buah pikirannya dalam suatu pembicaraan dengan pihak lain secara jelas, lugas, tepat dan teliti. Pragi wakya akan diperoleh melalui kegemaran membaca dan latihan-latihan berbicara. 

6. Sama upaya, artinya taat pada janji. Janji adalah mahkota yang menentukan wibawa seorang pemimpin. Karena itu, pemimpin tidak boleh sembarang berjanji.. Kepercayaan adalah napas bagi seorang pemimpin. 

7. Lagha wangartha, artinya orang yang tidak memiliki pamrih pribadi yang sempit, karena keyakinan nya sangat mendalam tentang kebenaran ajaran karma phala. Karena hanya perbuatan yang baiklah yang akan memberikan hasil yang baik. Oleh karena itu, berkonsentrasilah untuk selalu berbuat yang baik sesuai dengan swadharma. 

8. Wruh ring sarwa bhastra, artinya tahu mengatasi kerusuhan, mirip dengan ilmu “manajemen krisis” dewasa ini. Seorang pemimpin harus sudah memperhitungkan semua kemungkinan tersebut dan harus sudah memiliki berbagai upaya dan konsep pencegahannya. 

9. Wiweka, artinya kemampuan untuk dapat membeda-bedakan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang tepat dan mana yang kurang tepat. Juga mampu mengambil sikap mana yang lebih penting dan mana yang kurang penting, dan seterusnya. Hal ini tidak dapat diperoleh hanya dengan membaca buku saja, namun harus dilakukan melalui latihan-latihan yang tekun dalam masyarakat di samping itu harus juga ada bakat. 

Tipologi Kepemimpinan Dalam Agama Hindu 

Kepemimpinan Hindu juga banyak mengacu pada tatanan alam semesta yang merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Adapun konsep-konsep Kepemimpinan Hindu yang banyak diajarkan dalam sastra dan susastra-nya antara lain : Sad Warnaning Rajaniti, Catur Kotamaning Nrpati, Tri Upaya Sandi, Pafica Upaya Sandi, Asta Brata, Nawa Natya, Pafica Dasa Paramiteng Prabhu, Sad Upaya Guna,. Konsep kepemimpinan tersebut menjadi sebuat teladan bagi seseorang dalam mempimpin bawahannya, berikut ini rincian dari konsep-konsep kepemimpinan Hindu di antaranya: 


1. Sad Warnaning Rajaniti  

Sad Warnaning Rajaniti atau Sad Sasana adalah enam sifat utama dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang raja. Konsep ini ditulis Candra Prkash Bhambari dalam buku “Substance of Hindu Politic”. Adapun bagian-bagian Sad Warnaning Rajaniti ini adalah : 

1. Abhigamika, artinya seorang raja atau pemimpin harus mampu menarik perhatian positif dari rakyatnya. 

2. Prajfia, artinya seorang raja atau pemimpin harus bijaksana. 

3. Utsaha, artinya seorang raja atau pemimpin harus memiliki daya kreatif yang tinggi. 

4. Atma Sampad, artinya seorang raja atau pemimpin harus bermoral yang luhur. 

5. Sakya samanta, artinya seorang raja atau pemimpin harus mampu mengontrol bawahannya dan sekaligus memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang baik. 

6. Aksudra Parisatka, artinya seorang raja atau pemimpin harus mampu memimpin sidang para menterinya dan dapat menarik kesimpulan yang bijaksana sehingga diterima oleh semua pihak yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda. 

2. Catur Kotamaning Nrpati 

Catur Kotamaning Nrpati merupakan konsep kepemimpinan Hindu pada jaman Majapahit sebagaimana ditulis oleh M. Yamin dalam buku “Tata Negara Majapahit”. Catur Kotamaning Nrpati adalah empat syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Adapun keempat syarat utama tersebut adalah : 

Inana Wisesa Suddha, artinya raja atau pemimpin harus memiliki pengetahuan ya, luhur dan suci. Dalam hal ini ia harus memahami kitab suci atau ajaran agama, Kaprahitaning Praja, artinya raja atau pemimpin harus menunjukkan belas kasihnya kepada rakyatnya. Raja yang mencintai rakyatnya akan dicintai pula oleh rakyatnya Hal ini sebagaimana perumpamaan singa (raja hutan) dan hutan dalam Kakawin Niti Sastra I.10 berikut ini : Singa adalah penjaga hutan, akan tetapi juga selalu dijaga oleh hutan. Jika singa dengan hutan berselisih, mereka marah, lalu singa it meninggalkan hutan. Hutannya dirusak binasakan orang, pohon-pohonnya ditebangi sampai menjadi terang, singa yang lari bersembunyi dalam curah, di tengah-tengah ladang, diserbu dan dibinasanakan.

Kawiryan, artinya seorang raja atau pemimpin harus berwatak pemberani dalam menegakkan kebenaran dan keadilan berdasarkan pengetahuan suci yang dimilikinya sebagainya disebutkan pada syarat sebelumnya.

Wibawa, artinya seorang raja atau pemimpin harus berwibawa terhadap bawahan dan rakyatnya. Raja yang berwibawa akan disegani oleh rakyat dan bawahannya.

3. Tri Upaya Sandhi

Di dalam Lontar Raja Pati Gundala disebutkan bahwa seorang raja harus memiliki

tiga upaya agar dapat menghubungkan diri dengan rakyatnya. Adapun bagian-bagian Tri Upaya Sandi adalah :

1. Rupa, artinya seorang raja atau pemimpin harus mengamati wajah dari para rakyatnya. Dengan begitu ia akan tahu apakah rakyatnya sedang dalam kesusahan atau tidak.

2. Wangsa, artinya seorang raja atau pemimpin harus mengetahui susunan masyarakat (stratifikasi sosial) agar dapat menentukan pendekatan apa yang harus digunakan. 

3. Guna, artinya seorang raja atau pemimpin harus mengetahui tingkat peradaban atau kepandaian dari rakyatnya sehingga ia bisa mengetahui apa yang diperlukan oleh rakyatnya.

4. Panca Upaya Sandhi :

Dalam Lontar Siwa Buddha Gama Tattwa disebutkan ada lima tahapan upaya yang

harus dilakukan oleh seorang raja dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang menjadi tanggung jawab raja. Adapun bagian-bagian dari Pafica Upaya Sandi ini adalah :

1. Maya, artinya seorang pemimpin perlu melakukan upaya dalam mengumpulkan data atau permasalahan yang masih belum jelas duduk perkaranya (maya).

2. Upeksa, artinya seorang pemimpin harus meneliti dan menganalisis semua datadata tersebut dan mengkodifikasikan secara profesional dan proporsional.

3. Indra Jala, artinya seorang pemimpin harus bisa mencarikan jalan keluar dalam memecahkan persoalan yang dihadapi sesuai dengan hasil analisisnya tadi. Wikrama, artinya seorang pemimpin harus melaksanakan semua upaya penyelesaian dengan baik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

4. Logika, artinya seorang pemimpin harus mengedepankan pertimbangan pertimbangan logis dalam menindak lanjuti penyelesaian permasalahan yang telah ditetapkan. 

Related Posts

3 comments

  1. Saya sudah membaca materinya 🙏
    Nama : I Gede Bagus Amerta Dharma
    Kelas : VII K
    No absen : 5

    ReplyDelete
  2. Saya sudah baca pak materinya
    Nama. Igusti ngurah Rama kusuma
    No. 8
    Kelas. 7k

    ReplyDelete
  3. NAMA : I GUSTI. AGUNG. AYU. KOMANG. MEI ASTUTI
    NO : 07
    KLS : Vll K

    ReplyDelete

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter